Kata Pengamat  Ini Jokowi Ditinggal Pendukung Gagal Happy Ending, Tiga DPC Projo Jakarta Dukung Ganjar Begini Bilang  Budi Arie

Presiden Joko Widodo/Net/rmol

JAKARTA (SURYA24.COM)- Banyak pendukung yang dulu militan, kini justru terang-terangan mengkritik. Sebut saja Goenawan Mohamad, Denny Siregar, Ade Armando, dan Abu Janda.

"Ini tokoh penting di lini sosial media yang sangat aduhai, mati-matian mendukung dan membela Joko Widodo selama ini. Tapi belakangan sepertinya berbalik arah jadi oposan Jokowi," kata pengamat politik, Samuel F Silaen, lewat keterangan tertulisnya, di Jakarta dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/10).

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) itu juga menduga banyak pendukung yang kecewa lantaran ucapan dan sikap Jokowi kini kerap berseberangan.

Silaen juga mengatakan, kritik keras dari barisan pendukung Jokowi, saat ini bisa diartikan sebagai bentuk ketidaksetujuan, bahkan penolakan.

"Tagline 'Jokowi adalah Kita' itu sudah sirna ditelan bumi. Awal yang baik tidak dapat dipertahankan Jokowi sebagai legacy of destiny, sehingga tidak happy ending," pungkasnya.

Budi Arie: Kasian Capresnya

Dibagian lain sikap Projo hanya satu, yakni mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Maka, bila ada yang mendeklarasikan Capres lain, jelas bukan bagian dari Projo.

Demikian ditegaskan Ketua Umum DPP Projo, Budi Arie Setiadi. "Ini narasi jangan dibangun bahwa ada Projo lain. Projo enggak ada yang lain, Projo ya di sini. Yang namanya Projo ini, kami terdaftar di Kumham," tegasnya, di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (15/10).

Mengutip Kantor Berita RMOL, Menteri Komunikasi dan Informatika ini mengaku iba dengan Ganjar Pranowo yang didukung Projo palsu. Pasalnya, Projo yang asli mendukung dan mendeklarasikan Prabowo Subianto.

"Kalau ada sekelompok kecil masyarakat ingin memakai nama Projo dan mengarahkan ke Capres tertentu, yang kasian Capresnya. Karena pake barang kw 4. Paham gak?" Budi balik bertanya.

Dia juga meminta masyarakat tidak menggiring opini bahwa ada Projo tandingan, dan mengimbau seluruh elemen masyarakat tidak menyuarakan adanya dukungan Projo ke Ganjar Pranowo.

"Jangan bilang ada Projo yang lain, Projo ya Projo, Projo ya yang ini, berkumpul semua dari Sabang sampai Merauke begitu," katanya, di sela Rakernas Projo.

Meski begitu dia menghormati dan menghargai sikap dan dukungan setiap warga negara terhadap salah satu Capres.

"Orang mau dukung siapapun boleh, enggak masalah. Ini kan kontestasi demokrasi sesama anak bangsa, biasa aja, cuma yang kita keberatan, apa kurang kreatif atau gimana ya, atau Projo ini jadi terlalu penting, sehingga namanya perlu dipakai, diseret-seret, gitu," sesalnya.

"Kalau Projo, the real Projo ya di sini, begitu ya," pungkas Budi Arie Setiadi.***